Wacana Pelajar | Mahalnya biaya pendidikan
Posted: Kamis, 18 Maret 2010 by Handy Suberlin in Label: wacana pelajarTarif merupakan hal yang biasa menjadai perbincangan pelajar di Indonesia. Sebagai orang terpelajar kita harus bisa mempertimbangkan tarif dalam menimba ilmu. Brightvisionz mengajak Anda untuk menyimak sebuah wacana yang dapat membuka pengetahuan kita tentang dunia pendidikan Indonesia belakangan ini. Selamat membaca!
Belakangan ini, sangat mudah kita temukan iklan penerimaan mahasiswa baru di universitas swasta di Jakarta. Maklum, sebentar lagi para orang tua beserta putra putrinya pasti mencari sekolah yang diminati bila tak lolos perguruan tinggi negeri. Mahalnya biaya pendidikan di universitas baik negeri maupun swasta saat ini membuat para orang tua menjerit.
Bagi mereka yang pintar namun tak cukup uang untuk biaya pendidikan, terpaksa menggantungkan harapannya. Jeritan orang tua itu seperti yang tergambar dan terwakili dari Marsandi, ayahanda salah seorang korban kecelakaan pesawat helicopter di Cianjur baru-baru ini. "Anakku sebenarnya akan sekolah dokter, tapi saya tak sanggup membiayainya", teriaknya menangisi kepergian Lettu Yuli Sasongko, anaknya.
Mungkin Marsandi berpikir andaikan ia punya biaya membiayai pendidikan anaknya di Fakultas Kedokteran UI tahun 2000 lalu, nasib anaknya tidak seperti ini. Yuli diterima UI melalui jalur PMDK. Ini bukan berarti melawan kehendak Tuhan atas kematian seseorang. Namun, melihat sisi biaya pendidikan yang semakin hari semakin mahal, maka harapan anak-anak pintar untuk meraih pendidikan lebih tinggi sering pupus lantaran tak ada biaya.
Saat ini universitas negeri memungut biaya pendidikan antara Rp. 7 hingga Rp.156 juta. Belum lagi biaya operasional dan sumbangan lainnya. Dulu, mungkin sekolah negeri lebih murah dan anak-anak pintar tak mampu bisa menikmati pendidikan tinggi. Sekarang, semakin sulit keadaannya.
Jadi tak salah bila ada pendapat yang mengatakan bahwa perguruan tinggi negeri menutup akses pelajar miskin terhadap pendidikan tinggi.
sumber : http://politikana.com/baca/2009/06/10/mahalnya-biaya-pendidikan.html