Pengalaman Kuliah | Demo mahasiswa, sekedar tontonan atau bermakna?
Posted: Kamis, 18 Maret 2010 by Handy Suberlin in Label: Pengalaman KuliahPengalaman adalah guru terbaik bagi hidup kita, oleh karena itu brightvisionZ.blogspot.com kali ini menghadirkan sebuah kisah orang yang berada di lingkungan perkuliahan, semoga bisa menjadi referensi bayangan dunia kuliah (Bagi yang hendak Kuliah), Mari kita simak ceritanya:
Kamis kemaren..saat hendak bayaran di Univ B, aku melihat beberapa mahasiswa telah siap dengan spanduk, jaket almamater, motor, dan metromini. Mereka hendak menuju salah satu univ di Salemba untuk bergabung, untuk selanjutnya berdemo di bundaran HI dan tempat lainnya. Tujuan mereka adalah untuk menyuarakan agar PILKADA yang akan dilangsungkan berjalan dengan netral, jurdil (begitu menurut beberpa sumber).
Saat melihat mereka yang bersiap di kampus B, aku tersenyum...sudah lama tak kulihat mata yang bersemangat itu. Semangat tuk mendokumentasikan tiba-tiba muncul. Seandainya saat itu ada kamera, motor, n ada temen yang lumayan dekat, kali aku ikut turun tuk memotret dengan ID pers mahasiswa univ A.
Namun kenyataannya berbeda...Aku memutuskan untuk naik bis NE2 menuju univ A. Sudah lama aku tidak kesana..dan aku telah janji dengan sahabat tuk bertemu. Ketika bis berada di depan sebuah kampus di Salemba, aku melihat mereka bergabung bersiap-siap. Meski jumlah mereka tidak begitu banyak, tapi aku salut sama mereka...Dengan komando di satu orang, mereka merapatkan barisan, mereka bersiap.. semangat kebangsaan, nasionalisme, dan idealisme terpatri dalam diri (meski aku tak mengetahui secara pasti, siapa yang ikhlas atau tidak). Di saat berbagai macam anak muda telah terhanyut oleh hedonisme, proyek-proyek komersil untuk kepuasan sendiri, sekedar nyari popularitas, dsb..Alhamdulillah masih ada sekelompok orang yang peduli. Peduli akan bangsa ini...
Namun tidak jarang pula kita dengar... ibu-ibu, bapak-bapak, atau orang-orang yang juga menganggap demonstrasi buang-buang waktu, tenaga, dan merugikan.
Sedih rasanya saat mendengar acara BEM SeNusantara yang dilakukan beberpa waktu..
Melihat kejadian di layar kaca itu...memalukan!...begitulah kira-kira reaksi para insan-insan pers mahasiswa kampus salah satu penyelenggara itu. Saat itu dilema...ingin mengkritisi, tapi tak bisa...karena kami telah terlanjur mengikat kontrak tuk edisi khusus narkoba.
Beberapa waktu lalu aku membaca sebuah analisis tentang kejadian itu click . Yup...ironis memang. Sudahkah idealisme itu ditinggalkan?kampus hanya menjadi obyek kampanye, acara2 komersil, tempat promosi, dsb?
Bukan berarti saya meng-iyakan demo, atupun mencap kampus sudah sangat komersil lho..everything harus cover both side, khan... Saya tidak menyemaratakn itu semua...buat apa demo, kalo demonya nggak jelas..kemudian kalo bikin acara bermutu di kmpaus (bernilai pendidikan), kenapa tidak?
Inti dari tulisan di atas bahwa saya ingin mengemukakan sekarang ini sulit mendapatkan mahasiswa2 yang memiliki semangat pergerakan n perjuangan yang baik secara ikhlas. Banyak praktisi-praktisi BEM kampus yang idealismenya telah luntur, termanjakan oleh fasilitas..apalagi kalo fasilitasnya menggiurkan...ada mobil tugas bow..(serius bo!...ah masa). Padahal status ‘mahasiswa’ itu banyak untungnya lho...selain bisa buat acara2, ikut seminar, pertukaran mahasiswa, dll, mahasiswa juga memiliki peran yang nggak kalah pentingnya yaitu sebagai kontrol sosial. Meskipun begitu, I believe that...diluar sana masih banyak mahasiswa-mahasiswa yang berprinsip dan berjiwa nasionalis..(ceile..bahasanya..)
Paling nggak terbukti benar... hasil wawancaraku dahulu saat nulis ttg artikel ‘pergerakan mahasiswa’, pada salah satu pakar Sosiologi Politik UI (Pak Ganda Upaya) tentang analisis beliau. “Sekarang ini kohotnya berbeda...Tiap generasi memiliki kohot yang berbeda. Yang membedakan kohot, adalah situasi pada zaman itu..Lihat saja tahun 66, peristiwa Malari, n akt 98...tiap generasi punya ciri khas perjuangan yang berbeda. Misal di tahun 98, mereka meledak karena tertekan orde baru..jaman sekarang bagaimana?adem2 aja?.”
Tinggal pilih..tuk teman-teman mahasiswa tinggal diem, ikut2an or jadi penggerak?Moggo ah...
Kohot:trigger..iklim perjuangan.
sumber: http://maydina.multiply.com/journal/item/458/Demo_mahasiswa_sekedar_tontonan_atau_bermakna